The Fed Percepat Tapering Off, Bagaimana Pergerakan Bitcoin?

Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell akan segera mempercepat tapering off atau realisasi pengurangan pembelian obligasi atau bond-buying taper sebagai langkah mengatasi kenaikan inflasi. Saat berita itu turun, harga Bitcoin anjlok 2% lebih.

Dilansir CNBC, Kepala Bank sentral Amerika alias The Fed, Jerome Powell dalam penampilan di hadapan komite Senat menyampaikan rencananya untuk menahan laju pembelian obligasi bulanan untuk bergerak lebih cepat dari jadwal $15 miliar perbulan dalam penguman di awal bulan ini.

“Pada titik ini, ekonomi sangat kuat dan tekanan inflasi lebih tinggi; oleh karena itu, menurut pandangan saya, pertimbangan untuk menutup taper pembelian aset kami, yang sebenarnya diumumkan pada pertemuan November, mungkin lebih cepat beberapa bulan, adalah pilihan yang tepat,” katanya. “Saya berharap kita akan membahasnya pada pertemuan yang akan datang.”

Jadwal pengurangan awal memungkinkan pembelian obligasi tuntas sekitar bulan Juni; jika Senat ingin mempercepat, itu berarti penutupan dapat lebih awal di musim semi, sehingga ada kelonggaran bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga sesudah itu.

Pada awal bulan ini, The Fed mengumumkan rencananya untuk mengurangi pembelian obligasi selama beberapa bulan mendatang secara bertahap, ini untuk menepis kekhawatiran terhadap laju inflasi. Mendengar kabar ini, harga Bitcoin langsung jatuh 2% lebih.

Pergerakan Harga BTC saat Pengumuman Percepatan Tapering Off

grafik harga BTC saat percepatan tapering off oleh The Fed

Pada perdagangan 30 November 2021, harga Bitcoin dibuka pada level $57.776 kemudian ditutup melemah 1,43% ke level $56.950. Harga BTC sempat melonjak lebih 2% di atas $59.000, akan tapi cryptocurrency ini tidak mampu mempertahankan posisi seiring dengan pengumuman bond-buying taper oleh Powell sehingga berakhir mengalami koreksi.

Bitcoin mendapatkan reputasi sebagai “emas digital” dan diakui sebagai lindung nilai inflasi (inflation hedge). Akan tetapi, tidak sedikit orang yang percaya bahwa Bitcoin akan kehilangan proposisi value-nya jika inflasi berkurang.

Sebagaimana yang diketahui, Bitcoin adalah mata uang kripto dengan total pasokan terbatas yakni 21 juta BTC, dan tidak ada unit BTC yang dicetak setelah persediaan penuh. Sementara itu, inflasi mengindikasikan bahwa jumlah uang beredar meningkat di masyarakat: harga barang-barang tinggi dan tergerusnya nilai mata uang. Orang-orang akan mencari aset yang mampu menjadi mekanisme anti-inflasi, seperti Bitcoin.

Dengan kata lain, hubungan antara inflasi dan Bitcoin adalah positif: saat inflasi tinggi, harga Bitcoin akan terapresiasi, dan sebaliknya, saat inflasi ditekan (seperti kebijakan tapering off atau bond-buying taper oleh The Fed) harga BTC akan melemah.

Pada awal Desember 2021, harga Bitcoin tampak bergerak di zona hijau dengan kenaikan tipis sebesar 0,32% ke level $57.161 saat penulisan.

Pengusungan Kembali Powell sebagai Kepala The Fed

Beberapa hari yang lalu Joe Biden memberikan pernyataan bahwa mendukung Powell untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed untuk masa jabatan kedua atau empat tahun berikutnya. Powell sendiri memiliki fokus untuk bagaimana mengurangi gemuruh pasar global.

Dilansir idxchannel, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memberikan pernyataan terkait pengusungan kembali Powell untuk menahkodai The Fed.

“Penunjukan kembali Jerome Powell akan meminimalkan turbulensi di pasar. Pelaku bisnis tidak perlu khawatir atas ketidakpastian dari kebijakan The Fed. Saat ini dampak kenaikan inflasi di AS, gangguan rantai pasok, melonjaknya harga minyak, dan adanya batasan utang (debt ceiling) sudah membuat investor khawatir atas kepastian pemulihan global. Paling tidak Powell mengambil satu poin untuk menjawab kekhawatiran tersebut,” kata Bhima pada Selasa (23/11/2021) via MNC Portal Indonesia.

Fokus Powell untuk menstabilkan mata uang dan menahan laju inflasi tampaknya akan menjadi kabar buruk atau isu bearish bagi Bitcoin dan aset digital lainnya yang dianggap sebagai inflation hedge.

Scroll to Top