Gross Profit Margin (GPM): Rumus, Analisis dan Interpretasi

Rasio gross profit margin adalah salah satu jenis rasio keuangan (financial ratios) yang masuk ke dalam kategori rasio profitabilitas (profitability ratios), selain dari operating profit margin (OPM) dan net profit margin (NPM). Artikel ini akan menyajikan materi tentang apa itu gross profit margin (GPM). Pembahasan mulai dari pengertian GPM, fungsi GPM, cara menghitung GPM dan rumus gross profit margin, contoh soal, cara analisis dan interpretasi GPM.

Definisi Gross Profit Margin (GPM)

Gambar Gross Profit Margin (GPM)

Menurut Griffin (2015), pengertian rasio margin kotor atau gross profit margin adalah rasio keuangan yang menunjukkan persentase pendapatan (revenue) atau penjualan (sales) yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan (cost of good sold). Perusahaan dengan margin laba kotor lebih tinggi daripada pesaingnya dan rata-rata industri dianggap memiliki kinerja baik dalam menentukan dan mengendalikan harga pokok produk (atau harga pokok produksi).

Fungsi Gross Profit Margin (GPM)

Menurut (Fabozzi & Drake, 2009), tujuan dan fungsi rasio margin laba kotor atau gross profit margin adalah untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan produksi perusahaan. Investor cenderung berfokus pada rasio margin laba kotor (penjualan dikurangi HPP) untuk mengetahui pendapatan perusahaan yang secara langsung dihasilkan dari proses manajemen produksi.

Rumus Gross Profit Margin (GPM)

Menurut (Fabozzi & Drake, 2009), Rumus GPM atau cara menghitung gross profit margin yaitu dengan membandingkan pendapatan (revenues) atau penjualan (sales) dengan harga pokok penjualan atau cost of goods sold.

Dengan demikian, rumus Gross Profit Margin adalah GPM = [(RevenuesCost of Goods Sold) / Revenues] x 100%

atau jika disingkat bisa menjadi:

Rumus GPM = (Laba Kotor – Revenues) x 100%

Contoh Soal Gross Profit Margin (GPM)

Contoh soal diambil dari kasus pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) untuk laporan keuangan per 31 Desember 2019 (dalam jutaan). Diketahui revenues atau penjualan neto (net sales) sebesar Rp42.296.703 dan beban pokok penjualan (cost of goods sold) Rp27.892.690. Dengan demikian, margin laba kotor ICBP tahun 2019 yaitu sebesar:

GPM = [(Rp42.296.703 – Rp27.892.690) / Rp42.296.703] x 100%

GPM = 34%

Cara Interpretasi Gross Profit Margin (GPM)

Diketahui nilai gross profit margin PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tahun 2019 sebesar 34%. Lalu, bagaimana cara interpretasi GPM ratio tersebut? Jadi, ICBP mampu meraih laba kotor (penjualan – HPP) sebesar Rp14.404.013 dengan rasio GPM 34%. Artinya, dari total penjualan di tahun 2019, 34% di antaranya berhasil dikonversi menjadi laba kotor atau ICBP mampu menekan HPP sebesar 66% dari total penjualan. Semakin tinggi nilai rasio GPM, semakin baik kinerja suatu perusahaan dalam efektivitas hasil produksi.

Apa faktor yang memengaruhi gross profit margin? Setidaknya ada dua faktor utama, yaitu (1) volume penjualan meningkat/menurun dan (2) HPP meningkat/menurun. Ada beberapa perusahaan yang mungkin setiap tahun mencatatkan pertumbuhan penjualan atau pendapatan, namun laba kotor (gross profit) justru malah menurun. Bisa dipastikan itu disebabkan oleh meningkatkan harga pokok penjualan (HPP). Artinya, perusahaan tidak mampu menekan biaya produksi.

Menurut Fabozzi & Drake (2009), ada setidaknya tiga (3) faktor yang memengaruhi margin laba kotor suatu perusahaan, sebagai berikut.

  • Perubahan volume penjualan (sales volume) yang akan memengaruhi harga pokok penjualan (cost of good sold).
  • Perubahan harga jual (sales price) yang akan memengaruhi pendapatan (revenues).
  • Perubahan harga pokok produksi (cost of production) sehingga memengaruhi harga pokok penjualan (cost of good sold).

Cara Analisis Gross Profit Margin (GPM)

Cara paling umum menganalisis rasio keuangan, seperti rasio gross profit margin (GPM) yaitu dengan membandingkan GPM suatu perusahaan dengan GPM rata-rata sektor industri. Sebagai contoh, ICBP berada di sektor industri consumer goods di BEI, yang mana misalnya diketahui rata-rata GPM sektor consumer goods sebesar 20%. Artinya, rasio margin laba kotor ICBP lebih besar dari rata-rata industri yang mengindikasikan kinerja produksi ICBP lebih baik dibandingkan sektor industrinya. Metode analisis seperti ini disebut juga industry comparison atau perbandingan industri.

Semua Hal Tentang Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin (GPM), atau Margin Laba Kotor, adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas relatif dari operasi inti suatu perusahaan. Ini mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan barang atau jasa sebelum mempertimbangkan biaya operasional lainnya. Berikut adalah poin-poin penting tentang Gross Profit Margin (GPM):

  1. Definisi Gross Profit Margin: GPM adalah persentase laba kotor perusahaan dibandingkan dengan pendapatan total.
  1. Perhitungan GPM: GPM dihitung dengan menggunakan rumus berikut: GPM = (Laba Kotor – Revenues) x 100%.
  2. Laba Kotor (Gross Profit): Laba kotor adalah selisih antara pendapatan total dan biaya langsung produksi atau penjualan barang atau jasa. Laba kotor mencakup komponen seperti harga jual, harga beli bahan baku, biaya produksi, dan laba bruto sebelum mempertimbangkan biaya operasional lainnya.
  3. Interpretasi GPM: Semakin tinggi GPM, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan produk atau jasa. Ini mencerminkan profitabilitas operasi inti.
  4. Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya: GPM sering dibandingkan dengan GPM tahun sebelumnya atau dengan pesaing dalam industri yang sama untuk menilai perubahan kinerja.
  5. Pengaruh Faktor Eksternal: Faktor seperti perubahan harga bahan baku atau persaingan pasar dapat memengaruhi GPM.
  6. Penting dalam Analisis Keuangan: GPM adalah salah satu indikator utama dalam analisis keuangan yang digunakan oleh investor dan analis untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan.
  7. Pengaruh Harga dan Biaya: GPM mencerminkan hubungan antara harga produk atau jasa dan biaya produksi. Peningkatan harga atau pengendalian biaya dapat meningkatkan GPM.
  8. Kaitannya dengan Lainnya: GPM sering dianalisis bersama dengan rasio keuangan lain seperti Net Profit Margin (NPM) dan Operating Profit Margin (OPM) untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang profitabilitas perusahaan.
  9. Keterbatasan GPM: GPM tidak mempertimbangkan biaya operasional seperti penjualan, administrasi, atau bunga, sehingga tidak memberikan gambaran keseluruhan profitabilitas perusahaan.
  10. Penting dalam Pengambilan Keputusan: GPM membantu manajemen dalam membuat keputusan tentang strategi harga, efisiensi produksi, dan pengelolaan biaya.

Pandangan Akhir

Itulah penjelasan tentang apa itu gross profit margin atau GPM ratio. Jadi, gross profit margin adalah rasio keuangan yang memberi wawasan terkait kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan (pendapatan) serta meminimalkan biaya produksi (harga pokok penjualan/HPP). Rumus GPM atau rumus gross profit margin atau cara menghitung rasio GPM adalah dengan membagi pendapatan (revenues) dengan harga pokok produksi (cost of goods sold). GPM yang bernilai negatif artinya HPP perusahaan lebih besar daripada pendapatan.

Scroll to Top