“Mata Uang Asia Melemah Tipis, Dolar Stabil Menjelang Data Inflasi”

Investing.com– Pada hari Senin, sebagian besar mata uang Asia bergerak dalam kisaran yang datar hingga rendah, sementara dolar stabil dari fluktuasi terbaru karena fokus beralih ke data inflasi AS yang akan datang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang suku bunga.

Data inflasi China yang kurang mengesankan memberi tekanan pada yuan, sekaligus memicu kelemahan ringan pada mata uang lain yang terpapar China.

Yuan China lemah di tengah inflasi moderat, kekhawatiran perdagangan

Pasangan yuan USDCNY naik 0,1% pada hari Senin, mencapai titik tertinggi dalam dua minggu setelah data akhir pekan memberikan sinyal campuran tentang inflasi China.

Indeks harga konsumen inflasi naik lebih dari yang diharapkan pada April, karena langkah-langkah stimulus yang terus menerus dari Beijing membantu meningkatkan permintaan. Namun, inflasi indeks harga produsen menurun selama 19 bulan berturut-turut, karena aktivitas bisnis China masih lambat.

Data inflasi menunjukkan bahwa Beijing masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Para trader juga waspada terhadap China setelah laporan pekan lalu menyebutkan bahwa administrasi Biden sedang mempersiapkan tarif perdagangan lebih lanjut terhadap negara tersebut, terutama pada sektor kendaraan listrik China. Langkah ini bisa memicu kembali perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Mata uang lain yang terpapar China mencatat kerugian ringan pada hari Senin. Pasangan dolar Australia AUDUSD turun 0,1%, sementara pasangan dolar Singapura USDSGD sedikit naik.

Pasangan won Korea Selatan USDKRW turun 0,1%.

Yen Jepang stagnan, waspada intervensi

Yen Jepang bergerak sedikit pada hari Senin, dengan pasangan USDJPY berada tepat di bawah level 156.

Fokus tetap pada kemungkinan intervensi pemerintah lebih lanjut untuk mendukung mata uang, menyusul setidaknya dua kejadian intervensi lebih awal pada bulan Mei. Pemerintah terlihat turun tangan untuk menurunkan pasangan USDJPY dari tertinggi 34 tahun di atas 160.

3rd party Ad. Not an offer or recommendation by Investing.com. See disclosure here or
remove ads
.

Meskipun 160 dianggap sebagai batas untuk pemerintah, analis memperingatkan bahwa intervensi masih bisa terjadi sebelum itu.

Dolar stabil menjelang data CPI

Indeks dolar dollar index dan futures indeks dolar bergerak sedikit dalam perdagangan Asia pada hari Senin.

Namun, para trader umumnya condong ke dolar menjelang data inflasi AS penting yang akan dirilis minggu ini.

Pembacaan CPI– yang dijadwalkan pada hari Rabu- akan menjadi fokus utama, mengingat kemungkinan besar akan mempengaruhi pandangan terhadap suku bunga AS.

Dolar mengalami fluktuasi besar pekan lalu karena data ekonomi AS yang beragam memicu pertanyaan tentang kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga tahun ini. Meskipun ekonomi AS tampaknya telah mendingin dalam beberapa bulan terakhir, inflasi masih diperkirakan akan tetap tinggi.

Scroll to Top