Hasil pemilihan di India yang tak terduga telah menciptakan ketidakpastian politik, yang bisa mempengaruhi sentimen pasar dalam jangka pendek. Namun, Citi Research berpendapat bahwa perkembangan ini belum cukup signifikan untuk mengubah prediksi makroekonomi mereka mengenai pertumbuhan dan inflasi secara langsung.
Komite Kebijakan Moneter Bank Reserve India (RBI) dalam pertemuan mereka pada 7 Juni memberikan perhatian lebih pada dampak fiskal dari anggaran yang akan datang. Mengingat hal ini, RBI mempertahankan kebijakan mereka di Juni 2021 untuk fokus pada penstabilan volatilitas di masa yang tidak pasti ini. Citi Research masih memperkirakan pemotongan suku bunga pertama pada Oktober 2024 namun mengakui bahwa kebijakan fiskal masa depan perlu diintegrasikan lebih proaktif ke dalam kerangka kerja mereka.
Penawaran: Saatnya tepat untuk memanfaatkan kesempatan ini! Hanya untuk waktu terbatas, InvestingPro tersedia dengan diskon menarik 69%, hanya dengan harga INR 216/bulan. Klik di sini dan jangan lewatkan penawaran eksklusif ini untuk mengoptimalkan potensi portofolio Anda dengan InvestingPro.
Untuk pasar suku bunga, ada tiga faktor kunci yang diharapkan berpengaruh:
1. Risiko Penyimpangan Fiskal: Pasar akan waspada terhadap potensi penyimpangan fiskal, baik dalam jangka pendek maupun menengah.
2. Sentimen Investor Asing: Perkembangan politik mungkin mendorong beberapa investor asing untuk menilai ulang premi risiko negara yang terkait dengan India.
3. Diskusi Kebijakan Suku Bunga: Mungkin ada diskusi tentang apakah pemerintah baru akan mendukung kebijakan suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan, terutama jika inflasi tetap terkendali.
Saat ini, kondisi yang menguntungkan untuk tren penurunan imbal hasil obligasi telah terhenti sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor ini.
Di pasar mata uang, tekanan pasar ekuitas dapat berimbas, berpotensi mempengaruhi Rupee India (INR). Namun, RBI memiliki cadangan yang cukup untuk mengatasi tekanan depresiasi yang unik. Citi Research mencatat bahwa masih terlalu dini bagi RBI untuk membiarkan bias depresiasi guna meningkatkan dividen pemerintah. Sebaliknya, bank sentral diharapkan untuk mengutamakan pemeliharaan stabilitas makroekonomi dan keuangan, yang harus mencegah depresiasi besar dan tidak teratur terhadap INR.
Meskipun hasil pemilu telah menciptakan beberapa ketidakpastian, Citi Research meyakini bahwa proyeksi makroekonomi yang lebih luas masih tetap tidak berubah untuk saat ini. RBI juga mempertahankan pendekatan yang hati-hati, berfokus pada stabilitas saat mereka mengarungi perkembangan ini.
Penawaran: Klik di sini dan jangan lewatkan penawaran eksklusif ini untuk mengakses fitur premium dari InvestingPro, termasuk screener canggih, kalkulator nilai wajar, pemeriksaan kesehatan keuangan, dan lainnya, serta mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan finansial. Dan bagian terbaiknya? Saat ini tersedia dengan diskon 69%, hanya dengan harga INR 216/bulan.
Baca Lebih Lanjut: Investasi Gorilla: Strategi Ampuh untuk Hasil Tinggi
X (dulu, Twitter) – Aayush Khanna