Mengukur rasio keuangan (financial ratios) perusahaan merupakan hal yang penting bagi investor khususnya dalam mengambil keputusan investasi saham. Dividend payout ratio adalah salah satu rasio keuangan yang penting untuk melihat kesehatan keuangan perusahaan. Kenapa? Karena rumus dividend payout ratio memberikan gambaran tentang dividen dan laba yang dihasilkan perusahaan. Tentu saja, perusahaan yang membagikan dividen adalah yang mampu menghasilkan laba.
Investor yang mengharapkan return saham tetap berupa dividen wajib memilih saham yang sehat secara keuangan. Lain halnya jika investor hanya mengharapkan capital gain. Namun, jika bisa mendapatkan keduanya, kenapa tidak? Untuk memperoleh return, maka perlu melakukan analisis saham. Ada dua cara analisis saham yang paling populer, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Singkatnya, analisis fundamental lebih berfokus pada faktor internal perusahaan (umumnya mengarah pada kondisi keuangan perusahaan). Sedangkan analisis teknikal berfokus pada faktor eksternal yang bisa memengaruhi harga saham. Kedua analisis tersebut sangat perlu digunakan terlebih untuk memaksimalkan return saham.
Menurut salah satu jurnal dividend payout ratio yang ditulis Devaki (2017), dividend payout ratio (DPR) masuk ke dalam kategori accounting-based financial measures. DPR menjadi ukuran keuangan berbasis akuntansi yang menitikberatkan pada informasi di dalam laporan keuangan perusahaan. Rasio DPR dapat digunakan sebagai salah satu variabel atau indikator untuk mengukur tingkat pengembalian investasi saham (return saham).
Artikel berikut ini menyajikan apa itu dividend payout ratio (DPR). Materi dibahas mulai dari pengertian, rumus dividend payout ratio, fungsi, cara menghitung dividend payout ratio, contoh soal, interpretasi dan analisis, dan nilai rasio DPR yang bagus.
Contents
- 1 Pengertian Dividend Payout Ratio (DPR)
- 2 Fungsi Dividend Payout Ratio (DPR)
- 3 Rumus Dividend Payout Ratio (DPR)
- 4 Contoh Soal Dividend Payout Ratio (DPR)
- 5 Cara Interpretasi Dividend Payout Ratio (DPR)
- 6 Cara Analisis Dividend Payout Ratio (DPR)
- 7 Semua Hal Tentang Dividend Payout Ratio (DPR)
- 7.1 1. Definisi DPR
- 7.2 2. Perhitungan DPR
- 7.3 3. Interpretasi DPR
- 7.4 4. Faktor-faktor Pengaruh DPR
- 7.5 5. Hubungan dengan Pertumbuhan
- 7.6 6. Stabilitas Dividen
- 7.7 7. Ketidakpastian dalam Kebijakan Dividen
- 7.8 8. Penting dalam Keputusan Investasi
- 7.9 9. Kaitannya dengan Perusahaan Dividen
- 7.10 10. Pengukuran Kesehatan Keuangan
- 8 Simpulan
- 9 Referensi
Pengertian Dividend Payout Ratio (DPR)
Apa itu dividend payout ratio (DPR)? Secara umum, dividend payout ratio adalah rasio keuangan yang membandingkan dividen per saham (dividend per share) dan laba per saham (earnings per share) perusahaan. Dividend payout dapat menjelaskan seberapa besar porsi dari laba perusaahan yang dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Semakin tinggi nilai rasio DPR, semakin besar perusahaan membagikan dividen. Bagi investor yang mengharapkan pendapatan tetap berupa dividen, rasio DPR bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi saham.
Fungsi Dividend Payout Ratio (DPR)
Tujuan utama dari dividend payout ratio yaitu untuk melihat perbandingan antara dividend per share dan earnings per share yang dihasilkan perusahaan. Berikut ini ada beberapa fungsi dividend payout ratio yang perlu dipahami.
- Dividend payout ratio berfungsi untuk melihat perbandingan antara dividen per lembar saham yang dibagikan kepada pemegang saham dan laba per lembar saham yang dihasilkan perusahaan.
- Dividend payout ratio (DPR) berfungsi untuk mengidentifikasi kesehatan keuangan perusahaan karena dividen hanya bisa dibayarkan ketika perusahaan mampu menghasilkan laba.
- Dividend payout ratio (DPR) berfungsi untuk menarik perhatikan investor yang mencari pendapatan tetap berupa dividen.
Rumus Dividend Payout Ratio (DPR)
Menurut Fabozzi & Drake (2009), rumus dan cara menghitung dividend payout ratio (DPR) yaitu dengan membandingkan laba per lembar saham (dividend price per share) dengan laba per saham (earnings per share) perusahaan. Namun, ada alternatif lain untuk mengukur dividend payout ratio, yaitu dengan membandingkan dividen kas (cash dividend) dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham (earnings available to shareholders).
Menurut Fabozzi & Drake (2009), sebagian besar dividen berbentuk kas atau uang tunai. Dividen tunai (cash dividend) adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada pemegang saham sebanding dengan porsi saham yang dimiliki. Dividen tunai yang dibayarkan perusahaan umumnya dideskripsikan dalam bentuk dividen per saham (dividend per share). Berikut rumus dividend per share (DPS) dan dividend payout ratio (DPR).
Rumus Dividend per Share adalah DPS = Cash Dividends / Number of Shares Outstanding
Rumus Dividend Payout Ratio adalah DPR = (Dividend per Share / Earnings per Share) x 100%
Contoh Soal Dividend Payout Ratio (DPR)
Investor dapat secara langsung melihat nilai dividend payout ratio (DPR) perusahaan di dalam ringkasan kinerja perusahaan tercatat. Sebagai contoh sampel, forexnesia menggunakan rasio DPR salah satu perusaahan BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Adhi Karya Tbk – kode saham ADHI. Rasio DPR ADHI tahun 2017 yaitu sebesar 19,94%. Bagaimana cara interpretasi dan analisisnya?
Cara Interpretasi Dividend Payout Ratio (DPR)
Setelah diketahui dividend payout ratio PT Adhi Karya Tbk tahun 2017 yaitu 19,94%. Bagaimana cara interpretasi rasio DPR tersebut? Jadi, rasio pembayaran dividen yang dilakukan oleh ADHI yaitu sebesar 19,94%. Artinya, dari total laba per lembar saham (earnings per share) yang dihasilkan oleh ADHI, sebanyak 19,94% adalah porsi untuk dividen per lembar saham. Semakin tinggi nilai DPR, semakin besar porsi pembagian dividen yang dibayarkan kepada pemagang saham.
Cara Analisis Dividend Payout Ratio (DPR)
Salah satu cara analisis rasio keuangan perusahaan yaitu dengan menggunakan perbandingan industri atau industry comparison. Dengan kata lain, nilai dividend payout ratio (DPR) PT Adhi Karya Tbk dibandingkan dengan nilai dividend payout ratio dari industri. ADHI berada di sektor industri properti, real estat, dan konstruksi di BEI, tepatnya di subsektor konstruksi. Jadi, sebagai investor, kamu bisa membandingkan nilai DPR ADHI dengan DPR dari industri tersebut. Intinya, semakin tinggi nilai DPR, semakin menarik bagi investor karena porsi pembayaran dividen lebih besar.
Semua Hal Tentang Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividend Payout Ratio (DPR), atau Rasio Pembagian Dividen, adalah ukuran yang digunakan untuk menilai seberapa besar persentase laba bersih suatu perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen. Rasio ini memberikan wawasan tentang kebijakan dividen perusahaan dan kemampuannya untuk memberikan pengembalian kepada pemegang saham. Berikut adalah poin-poin penting tentang Dividend Payout Ratio (DPR):
1. Definisi DPR
DPR adalah rasio yang mengukur persentase laba bersih yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas.
2. Perhitungan DPR
Dividend payout ration atau DPR dihitung dengan membagi dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dengan laba bersih setelah pajak. Formulanya dapat dinyatakan sebagai berikut: DPR = (Dividend per Share / Earnings per Share) x 100%
3. Interpretasi DPR
DPR diukur dalam bentuk persentase, dan semakin tinggi nilainya, semakin besar proporsi laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen. DPR 50% berarti perusahaan membayar setengah dari laba bersih sebagai dividen.
4. Faktor-faktor Pengaruh DPR
Kebijakan dividen perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor seperti pertumbuhan perusahaan, kebutuhan modal, dan preferensi pemegang saham.
5. Hubungan dengan Pertumbuhan
Perusahaan yang ingin memperluas bisnisnya mungkin akan memiliki DPR yang lebih rendah untuk menyisihkan laba untuk investasi dalam pertumbuhan.
6. Stabilitas Dividen
DPR yang konsisten dapat mencerminkan stabilitas dalam kebijakan dividen perusahaan dan memberikan keyakinan kepada pemegang saham. DPR yang rendah dapat menunjukkan fokus perusahaan pada pertumbuhan dan reinvestasi laba. DPR yang tinggi, di sisi lain, dapat menarik bagi investor yang mencari pengembalian kas segera.
7. Ketidakpastian dalam Kebijakan Dividen
Perubahan dalam DPR dari tahun ke tahun atau perubahan yang tidak terduga dalam kebijakan dividen dapat mencerminkan ketidakpastian dalam kinerja perusahaan.
8. Penting dalam Keputusan Investasi
DPR adalah faktor penting dalam keputusan investasi karena memengaruhi pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham.
9. Kaitannya dengan Perusahaan Dividen
Perusahaan yang mengutamakan dividen (atau disebut saham dividen) biasanya memiliki DPR yang tinggi dan memprioritaskan pengembalian kas kepada pemegang saham.
10. Pengukuran Kesehatan Keuangan
DPR adalah salah satu indikator kesehatan keuangan perusahaan. DPR yang wajar mengindikasikan kesehatan keuangan yang baik. Selain itu, ingatlah bahwa hanya emiten yang mencetak laba (profitable) yang dapat membagikan dividen.
Simpulan
Well, itulah penjelasan tentang apa itu dividend payout ratio (DPR). Pada dasarnya, rumus dividend payout ratio dihitung dengan membandingkan DPS dan EPS.
Dividend payout ratio adalah rasio keuangan yang dapat digunakan investor untuk mengestimasi return saham dari dividen. Apalagi bagi investor yang sangat bertumpu pada pendapatan tetap, rasio dividend payout ratio semestinya menjadi pertimbangan utama.
Cara menghitung dividend payout ratio akan jauh lebih mudah setelah Anda memahami rumus DPR dengan baik dan menggunakan contoh soal.
Referensi
Fabozzi, F. J., & Drake, P. P. (2009). Capital Markets, Financial Management, and Investment Management. Hoboken: Wiley.
Devaki, A. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita: Ekonomi Pembangunan, Manajemen Bisnis & Akuntansi, 2(2), 157-168.