Forexnesia.org– Mata uang Asia kebanyakan bergerak stabil pada hari Rabu, sementara yen Jepang memulihkan sebagian kerugiannya usai pelemahan tajam terkait pemilihan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri yang cenderung lunak dalam kebijakan fiskal.
Dolar AS melemah sedikit dalam perdagangan Asia, namun tetap menguat dari keuntungan semalam di tengah jatuhnya harga emas dan logam mulia yang terjun dari rekor tertinggi.
Pasar secara umum menantikan lebih banyak petunjuk tentang perekonomian utama dari serangkaian acara dan data yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Bank of Korea dijadwalkan akan memutuskan tingkat suku bunga pada hari Kamis, sementara data inflasi konsumen penting dari AS dan Jepang siap dirilis, begitu pula data indeks manajer pembelian dari seluruh Asia.
Yen Jepang Menguat Kembali Usai Penurunan Akibat Pemilihan Takaichi
Yen Jepang sedikit menguat pada hari Rabu, dengan pasangan USD/JPY turun 0,1%.
Pasangan tersebut telah melonjak 0,8% pada hari Selasa setelah penunjukan Takaichi sebagai perdana menteri wanita pertama Jepang.
Takaichi dikenal sebagai pendukung kebijakan fiskal ekspansif dan diperkirakan akan meningkatkan stimulus dan pengeluaran pemerintah, serta menentang kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of Japan.
Spekulasi seputar kepemimpinan Takaichi, setelah terpilihnya sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal pada bulan September, telah melemahkan yen selama sebulan terakhir.
Terpisah, data perdagangan untuk September menunjukkan Jepang mengalami defisit yang tidak terduga, karena ekspor pulih lebih rendah dari harapan sementara impor melampaui ekspektasi.
Fokus minggu ini terutama pada data inflasi indeks harga konsumen (CPI) Jepang untuk September yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini dirilis hanya seminggu sebelum pertemuan BOJ, di mana masih belum jelas apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga.
Dolar Stabil di Tengah Penurunan Harga Emas, Ujian CPI Mendatang
Indeks dolar dan kontrak berjangka indeks dolar masing-masing turun hampir 0,1% dalam perdagangan Asia, namun masih terlihat kuat dari keuntungan semalam.
Dolar terbantu oleh pelemahan cepat dalam reli emas, karena harga emas anjlok dari rekor tertingginya baru-baru ini. Pengambilan keuntungan dalam emas mendorong aliran ke dolar.
Namun, dolar tetap sebagian besar stabil di tengah ketidakpastian yang meningkat tentang perekonomian AS, terutama saat penutupan pemerintahan AS memasuki minggu ketiga berturut-turut.
Fokus utama adalah pada data inflasi indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini akan menjadi titik data ekonomi resmi pertama dari pemerintah sejak awal penutupan pada awal Oktober.
Biro Statistik Tenaga Kerja menyatakan akan merilis data tersebut pada pukul 08:30 ET (00:30 GMT) hari Jumat.
Mata uang utama Asia kurang bergerak di tengah kekurangan sinyal perdagangan utama. Pasangan USD/CNY yuan China tidak berubah seiring pasar menantikan lebih banyak wawasan tentang ketegangan perdagangan yang memanas antara Beijing dan Washington, meskipun beberapa komentar dari pejabat AS memicu harapan bahwa eskalasi tarif tidak akan terjadi.
Pasangan USD/KRW won Korea Selatan turun 0,1%, dengan fokus pada penyelesaian rapat Bank of Korea pada hari Kamis. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, seiring pemulihan inflasi lokal baru-baru ini.
Pasangan AUD/USD dolar Australia sedikit naik, sedangkan pasangan USD/SGD dolar Singapura turun 0,1%.
Pasangan USD/TWD dolar Taiwan naik 0,1%.
