Forexnesia.org– Sebagian besar mata uang Asia bergerak stabil pada hari Senin, dengan yuan yang tidak mengalami perubahan signifikan setelah Bank Sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, sementara yen menguat sedikit setelah koalisi pemerintah Jepang kehilangan mayoritasnya di Senat.
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, bergerak relatif stabil selama jam perdagangan di Asia.
Pemerintahan PM Jepang Ishiba Kehilangan Mayoritas di Senat
Dalam pemilihan umum tanggal 20 Juli, Partai Liberal Demokratik (LDP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan pasangan koalisi Komeito gagal mencapai ambang batas 50 kursi yang dibutuhkan untuk kontrol mayoritas di kamar atas yang memiliki 248 kursi, hanya mendapatkan 47 kursi.
“Hasil ini bisa meningkatkan ketidakpastian mengenai lingkungan politik domestik, yang mungkin mempengaruhi negosiasi tarif negara dengan AS serta kebijakan fiskalnya,” tulis analis ING sebelum hasil pemilu.
Meskipun ada kemunduran, Ishiba mengatakan dia akan tetap bertugas, meredakan beberapa kekhawatiran investor mengenai potensi ketidakstabilan kebijakan fiskal.
Yen Jepang sedikit menguat, dengan pasangan USD/JPY turun 0,2%.
Yen juga didukung oleh ekspektasi baru tentang kenaikan suku bunga Bank Jepang dalam jangka pendek.
Meskipun demikian, ketidakpastian seputar tarif AS menjelang tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan Presiden Donald Trump membuat investor bertahan.
“Ketidakpastian kebijakan perdagangan AS adalah faktor kunci dalam keputusan kenaikan suku bunga BoJ. Kami memperkirakan tindakan hanya setelah masalah tarif diselesaikan,” tambah analis ING.
Mata Uang Asia Terkendali, Yen Stabil setelah PBoC Mempertahankan Suku Bunga
Bank Rakyat China mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah di level terendah secara historis pada hari Senin, sesuai ekspektasi.
Hal ini bertepatan dengan data PDB kuartal kedua yang sedikit lebih baik dari ekspektasi dan datang di tengah-tengah pelonggaran bertahap ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Namun, baik pasangan yuan onshore USD/CNY dan yuan offshore USD/CNH ditransaksikan relatif datar pada hari Senin.
Mata uang Asia lainnya juga menunjukkan pergerakan marginal di tengah waspada tarif.
Won Korea Selatan menguat 0,1%, sementara pasangan dolar Singapura USD/SGD tidak berubah.
Dolar Australia sedikit melemah 0,1%.
Di tempat lain, rupee India menguat 0,2%, sementara baht Thailand naik 0,3%.